Kamis, 03/09/2009 03:47 WIB

By lianseventeen

Oktober 5, 2009

Category: Uncategorized

Leave a Comment »

Kamis, 03/09/2009 03:47 WIB

17.000 Bangunan Rusak

Jumlah Kerugian Akibat Gempa Belum Bisa Diperkirakan

Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) hingga kini belum bisa merinci jumlah kerugian akibat gempa 7,3 scala richter yang menimpa sebagian pulau Jawa. Inventarisir masih terus dilakukan menyusul kerusakan yang terjadi pasca gempa.

“Inventarisasi belum bisa diperkirakan, dan belum bisa dihitung berapa jumlah kerugiannya,” kata Humas BPBN Priyadi Kardono, Rabu (3/9/2009).

Dijelaskan dia, hingga kini pihaknya masih terus mengumpulkan informasi terkait kerusakan akibat gempa. Data sementara dari beberapa wilayah menunjukkan kerusakan bangunan yang diakibatkan gempa sebanyak 17.000 lebih bangunan rusak.

“Total bangunan rusak berat 8.585 dan bangunan rusak ringan sebanyak 9.111,” ungkapnya.

Bangunan rusak berat terbanyak terjadi di wilayah Tasikmalaya. Tercatat 1.470 rumah mengalami rusak berat, sedangkan bangunan yang rusak ringan berjumlah 1.418 bangunan. Di Garut, bangunan rusak berat sebanyak 965 dan rusak ringan sebanyak 1.840 bangunan.

Kerusakan bangunan juga terjadi di beberapa wilayah di Jawa Barat yakni, Sukabumi, Bandung, Bandung Barat, Bogor, Ciamis dan Kuningan.

Kamis, 03/09/2009

Gempa Bumi Kuat di Lepas Pantai Jawa Barat

Para petugas pertolongan di pulau Jawa, Indonesia, menggali batu dan reruntuhan dengan tangan mereka dengan harapan akan menemukan penduduk desa yang diyakini terkubur dalam tanah longsor yang ditimbulkan oleh gempa-bumi yang kuat.

Para pejabat mengatakan gempa-bumi yang berkekuatan 7 skala Richter itu, yang melanda lepas pantai pulau Jawa hari Rabu, telah menewaskan paling sedikit 46 orang dan melukai lebih dari 300 lainnya.

Para pejabat mengatakan lebih dari 700 bangunan di seluruh provinsi Jawa Barat rubuh atau rusak berat dalam gempa itu. Di Desa Cikangkareng, Jawa Barat, tanah longsor mengubur sederetan rumah  dibawah berton-ton batu dan lumpur. Para petugas pertolongan terpaksa menggunakan tangan mereka untuk menggali orang-orang yang diyakini terkurung karena peralatan penggali yang besar belum sampai ke desa itu.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diperkirakan akan berkunjung ke desa itu hari ini.  Sebegitu jauh, para pejabat mengatakan banyak dari yamng meninggal dan luka-luka disebabkan reruntuhan yang jatuh atau atap atau tembok yang jatuh.

Akibat Gempa, 57 Orang Tertimbun Longsor

Rabu, 2 September 2009 | 19:16 WIB

Laporan wartawan KOMPAS Agustinus Handoko

CIANJUR, KOMPAS.com – Gempa 7,3 SR, Rabu (2/9) mengakibatkan 57 orang tertimbun longsor di  Kampung Rawa Hideung, Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dari 57 korban longsor, 8 orang meninggal dunia dan 2 kritis.

Kepala Desa Pamoyanan, Sulaeman mengatakan warga umumnya kaget saat gempa terjadi. Mereka berhamburan keluar rumah. Pada saat yang sama rumah mereka tertimbun longsor sepanjang 300 meter. Mereka pun akhirnya tertimbun longsor

Alat berat bisa memasuki desa ini, hanya saja sampai berita ini diturunkan alat berat belum tiba di lokasi.

Seperti diberitakan sebelumnya warga yang tertimbun longsor ini tinggal tepat di bawah Gunung Tujuh. Pasalnya ungkap beberapa orang saksi mata, bersamaan datangnya gempa bagian kaki Gunung Tujuh yang mengelilingi kampung itu, ikut longsor dan menimbun rumah warga yang ada dibawahnya.

Saat ini korban tewas dan korban kritis masih berada di balai desa setempat.

Tinggalkan komentar